Apa Itu Optical Correction dalam Pembuatan Desain Logo



Halo sahabat Blografise! Apa kabar kalian semua? Pada postingan kali ini kita akan berkenalan dengan Optical Correction yang harus diketahui oleh semua desainer logo.

Kenapa admin tiba-tiba membahas Optical Correction? Jadi belakangan ini admin sering melihat beberapa orang berdebat tentang logo Googe yang menurut pandangan mereka tidak mengikuti aturan dalam desain grafis. Biasanya saat mendesain sebuah logo, kita akan memperhatikan proporsi dan kesejajaran dari logo tersebut. Nah hal ini tidak terdapat pada logo Google. Bahkan saya juga menemukan banyak desainer yang mengkritik dan mengata-ngatai terkait logo Google tersebut. "Padahal perusahaannya besar, tapi logonya tidak sempurna, tidak mengikuti aturan pembuatan logo!". Begitulah kira-kira komentar yang saya baca dari sebuah forum.

"Baca Juga: Cara Membuat Bentuk dengan Mudah di Adobe Illustrator - PART I

Dan ternyata Optical Correction ini perlu dikuasai agar kamu para desainer logo dapat melangkah ke jenjang profesionalisme. Kenapa? Karena saat kalian memahami dan menguasai Optical Correction ini, maka kamu akan mengerti bahwa logo yang baik/sempurna tidak harus benar-benar sempurna. 

Bagaimana bisa logo yang tidak sempurna malah menjadi logo yang sangat baik? Umumnya saat membuat logo kita mengutamakan kesempurnaan bukan? Garis yang sejajar, bentuk yang sejajar, bulat yang sempurna dan lain-lain. Semua bentuk pada logo akan mengikuti garis yang kita buat. Namun pada Optical Correction, bentuk yang kamu buat, dapat melenceng dari garis acuan atau bentuk yang sempurna itu.

Dan logo Google adalah bentuk nyata dari logo sempurna dari sebuah perusahaan besar yang tercipta dari ketidak-sempurnaan itu. Jadi saya akan menunjukkan hal yang dikritik dari logo Google ini an ternyata hal ini berkaitan erat dengan Optical Correction.


Pada gambar diatas, tampak bahwa selalu ada bagian yang berlebih dari garis, guide dan bentuk sempurna yang saya buat. Nah ketidaksempurnaan itulah yang menjadikan logo Google ini jadi tampak lebih baik lagi. Kalau tidak percaya, teman-teman bisa searching hasil logo Google yang di remake oleh orang lain dengan menggunakan metode kesempurnaan.


Contoh simpelnya dari aturan umum yang biasa di gunakan dalam desain adalah seperti gambar dibawah ini. Bentuk mengikuti garis acuan yang sejajar yang telah dibuat.


Dan contoh dari Optical Correction adalah bentuk yang keluar dari kesejajaran atau garis yang sempurna perhitungannya seperti gambar dibawah ini.


Begitulah kurang lebihnya pemahaman saya dari Optical Correction khususnya dalam pembuatan logo.


Optical Correction ini mengajarkan kita, bahwa kita sesekali perlu menerima kekurangan untuk menciptakan hal yang luar biasa. Bahkan kekurangan dapat berubah menjadi kelebihan jika kita pandai untuk menempatkan dan memanajemennya. Selalu berpikiran bahwa kesempurnaan adalah hal terbaik di dunia adalah pandangan yang keliru.

Sekian dulu sesi berbagi ilmu pada kali ini, semoga kalian mengerti dan ilmunya bermanfaat yaaa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bisakah Clip Studio Paint Untuk HP / Android?

Cara Membuat Gradasi Palet Warna di Adobe Illustrator

Cara Membuat Ujung Brush Tajam atau Lancip di Clip Studio Paint